Ditengah kampus lain melakukan wisuda secara virtual, Venus one Tourism Academy melakukan pelepasan 165 mahasiswanya melalui tatap muka dengan protokol kesehatan (prokes) 3 M yang ketat di Grand Inna Bali Beach Sanur, Bali, Jumat (30/10/2020).
Saat sesi pengalungan, satu persatu wisudawan dan wisudawati maju ke depan dengan memakai alat pelindung diri face shield. Begitu juga petingi Venus One Tourism Academy yang berdiri di mimbar termasuk undangan kompak memakai face shield.
Hadir dalam wisuda ke III kampus yang berlokasi di banjar Panusuan, Tegallalang, Gianyar, Bali ini Kapolsek Tegallalang, Koramil Tegallalang, Kepala Desa Tegallalang, Dinas Tenaga Kerja Gianyar, Camat, beserta beberapa Kepala sekolah SMA/SMK di Tegallalang.
Selain menggunakan face shield, sebelum masuk ke Agung Room para peserta wisuda, pendamping, undangan termasuk panitia wajib menjalani cek suhu tubuh, membersihkan tangan dengan handsanitizer, dan menjaga jarak.
Ketua Panitia Gede Duarsa Nurraja mengatakan, dalam wisuda III kali ini ada 165 wisudawan- wisudawati yang dinyatakan kompeten sesuai jurusan yang didalami.
Venus One Tourism Academy ini telah mampu mencetak generasi muda unggul yang siap bersaing di kancah nasional maupun Internasional dan memiliki jiwa enterpreunership yang tinggi.
“Harapan kami semoga para wisudawan sukses di dunia pariwisata dan terima kasih kami ucapkan kepada orang tua mahasiswa yang telah memeprcayakan putra-putrinya menimba ilmu di kampus venus one tourism academy,” ungkapnya.
Sementara Direktur Venus One Tourism Academy, I Wayan Pasek Adiputra S.S., mengatakan, wisuda III kali ini merupakan momentum bahwa mahasiswa telah dinyatakan kompeten dalam jurusan atau bidangnya masing-masing seperti Front Office, Housekeeping, Food & Beverage Product, dan SPA.
Pasek Adiputra menambahkan, bahwa para wisudawan/i yang berhasil dinyatakan kompeten tahun ini total sebanyak 200 orang, namun yang mengikuti pada hari ini hanya 165 orang.
Tak hanya itu, selama tiga tahun berdiri Venus One dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan per angkatan mahasiswa seperti diawal berdiri pada tahun 2017 berjumlah 87 orang, pada tahun 2018 bertambah menjadi 96, dan pada angkatan ketiga ini berjumlah 200 orang.
“Pada angkatan 2020 juga terjadi peningkatan jumlah mahasiswa menjadi 215 orang,” ungkapnya.
Harapan kedepan, lanjut Pasek Adiputra, Venus One Tourism Academy berkeyakinan akan menjadi embrio pergerakan hoteling di Pulau Dewata ini dan para insan-insan terdidik akan mampu berkontribusi pada empat pilar area seperti individual developoment, comunity development, businesse development, dan internasional development.
Pihaknya tidak merasa khawatir terhadap lulusan di tengah pandemi ini, ia melihat bahwa selama ini jebolan Venus One Tourism Academy dari tahun 2017, 2018 terbukti terserap 100 persen di dunia industri.
Nah bagi yang tamat pada saat ini, pihaknya berkeyakinan setelah badai Covid-19 berlalu optimis akan terserap di dunia industri sesuai bidang ilmu dan kompetensi yang dimiliki akan mampu bersaing dan terserap.
Walupun seperti diketahui, mengingat dampak yang diakibatkan oleh pandemi ini pada sektor pariwisata, sebagian besar industri banyak merumahkan karyawan.
Salah satu upaya yang dilakukan Venus One ini dengan memberikan salah satu projek inkubasi bisnis yang bersifat enterpreunership.
“Agar para lulusan kembali ke alam, di mana mereka mampu mengolah kelapa menjadi VCO, daun kelor, dan daun pegaga menjadi produk yang luar biasa yang sangat bermanfaat. Ketiga produk tersebut nanti agar bisa dikembangkan oleh para lulusan kami sebagai produk yang menjajikan ke depan,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Gianyar, Anak Agung Dalem Jagaditha mengapresiasi VOTA memiliki komitmen kuat di tengah suasana pandemi. Seperti diketahui kondisi seperti ini merupakan diluar dugaan sebelumnya.
Agung Jagadhita mengaku, pada impresi awalnya khawatir apakah proses pembelajaran dapat berjalan atau tidak. Namun, berkat pemikiran dan terobosan dari VOTA sendiri mampu memberikan strategi empat pilarnya, sebagai opsi jalan persoalan yang dihadapi saat ini.
“Kondisi pandemi seperti sekarang ini, kita menjadi sebuah keharusan dalam melakukan impresi diri, terkait persoalan kesehatan, sosial, ekonomi, dan tenaga kerja,” tegasnya.
Seperti diketahui, di Kabupaten Gianyar sendiri sejak 2 Juni lalu, kebanyakan industri melaporkan telah melakukan pemutusan hubungna kerja, pekerja migran harus pulang, dan tenaga magang tau yang sudah bekerja tetap harus ke tanah air atau pulang ke Bali.
Momen wisuda saat ini, kata Agung Jagadhita, mari dijadikan memontum kebangkitan, untuk tidak patah semangat dan momen wisuda ini untuk meningkatkan dan menggelorakan semangat dan kejernihan pikiran dalam menghadapi cobaan, pasalnya semua akan ada jalan keluarnya nanti.
“Selamat kepada wisudawan- wisudawati, ini bukan bagian terakhir dari sebuah perjuangan, mari tingkatkan produktivitas dan kreativitas tidak boleh berhenti membangun jiwa enterpreuner,” pungkas pejabat asal Tampaksiring ini.